
Padang, 28 Agustus 2025 – Suasana Taman Budaya Sumatera Barat akhir Agustus lalu terasa berbeda. Selama tiga hari, 26–28 Agustus 2025, gedung itu dipenuhi puluhan anak muda terpilih dari berbagai daerah di Sumbar yang datang bukan sekadar untuk berkumpul, tetapi untuk belajar dan berkreasi dalam Workshop Musik Soundenai 2025. Salah satu pengisi utama kegiatan ini adalah dosen Prodi Musik Film ISI Padangpanjang, Ahmad Zaidi, S.Sn., M.Sn.. Dalam sesi yang penuh antusias, ia berbagi pengalaman tentang bagaimana teknik mixing musik bisa menjadi pintu menjaga identitas budaya di tengah gempuran teknologi digital.
“Mixing itu bukan sekadar bikin suara enak didengar. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana kita merawat karakter musik tradisi agar tetap terdengar hidup saat dipadukan dengan instrumen modern. Di situlah jati diri budaya kita bicara,”. Ungkap Ahmad Zaidi, yang akrab disapa Bang Zed oleh para mahasiswa dan peserta workshop. Materi yang ia bawakan berfokus pada bagaimana instrumen tradisi Minangkabau—seperti gandang, saluang, hingga talempong—punya warna suara yang khas. Dengan teknik produksi digital yang tepat, mulai dari gain staging, balancing, sampai EQ, para komposer muda diajak untuk melihat mixing sebagai ruang dialog antara tradisi dan modernitas.
Workshop ini diikuti oleh 25 komposer muda Sumbar yang lolos seleksi khusus. Mereka belajar langsung dari para narasumber yang tidak hanya membicarakan soal teknik, tapi juga tentang visi besar: bagaimana tradisi bisa terus hidup di panggung musik modern, bahkan menembus industri kreatif global. Bagi Ahmad Zaidi, keterlibatan dalam kegiatan ini adalah bentuk nyata pengabdian masyarakat sekaligus tanggung jawab sebagai akademisi di bidang musik film. “Saya percaya, musik tradisi bukan untuk disimpan di museum. Ia harus dihidupkan kembali dalam karya-karya baru, termasuk lewat medium digital,” tambahnya. Workshop Soundenai sendiri ditutup dengan semangat optimisme. Selain menambah pengetahuan teknis, acara ini juga membangun jejaring antar-komposer muda Sumbar. Nantinya, lima peserta terbaik akan tampil dalam Parade Komposer Soundenai yang akan digelar November 2025 di Taman Budaya Sumbar.
Ditulis oleh Weldy Syaputra, S.Sn., M.Sn.